Dulu, orangtua kita selalu menyarankan semoga bekerja di perusahaan besar yang sudah mapan atau menjadi pegawai negeri sipil sekalian. Orangtua ingin anaknya bekerja di kawasan yang mengatakan stabilitas, honor dan pertolongan yang jelas, serta pertumbuhan yang pasti. Orangtua mungkin akan melarang kalau anaknya punya wangsit untuk bergabung dengan startup yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko.
Namun, anak zaman kini sudah siap dengan segala risiko pekerjaan. Banyak lulusan sarjana yang berminat bergabung dengan perusahaan baru. Lagipula, kalau satu perusahaan startup gagal, maka ada banyak perusahan lainnya yang tumbuh dan berkembang dan mau mendapatkan kandidat tenaga kerja yang sudah pertama bekerja di startup sebelumnya.
Lalu, bagaimana dengan Anda yang gres lulus kuliah? Apakah Anda juga ingin melaksanakan pekerjaan menantang di startup atau menentukan perjalanan karier yang lebih kondusif dengan bergabung di perusahaan yang sudah mapan? Tentu saja tidak ada balasan yang benar untuk pertanyaan ini. Masing-masing pilihan mempunyai keunggulan tersendiri. Berikut beberapa pertimbangan yang perlu Anda pikirkan untuk menentukan pekerjaan pertama menyerupai disarikan dari situs Monster.
Pikirkan perihal risiko dan waktu yang tepat
Bekerja di perusahaan besar yang mapan akan membat Anda menerima honor yang besar meski gres memulai karier. Namun, tingkat kebebasan dan fleksibilitas kerja cenderung lebih rendah. Sementara di startup, pekerjaan Anda sanggup memberi pengaruh pribadi dan pada organisasi. Anda akan besar hati melihat hasil kerja yang sanggup mendatangkan laba finansial untuk perusahaan. Tapi, sekali lagi, perusahaan startup sanggup gagal.
Bagi kebanyakan anak muda yang gres lulus kuliah, memasuki dunia startup –dengan honor lebih rendah, tapi potensi membayar lebih tinggi dan mobilitas karier ke atas lebih terbuka- yaitu risiko yang yang layak untuk diambil. Biasanya, anak muda belum punya tanggungan pasangan dan anak-anak. Jadi, mereka tidak takut mengambil pekerjaan berisiko. Sementara untuk orang yang sudah berkeluarga tentu lebih menginginkan kawasan kerja yang lebih mapan.
Pikirkan perihal lingkungan kerja yang sanggup menciptakan Anda berkembang
Peran dan tanggung jawab karyawan jauh berbeda antara perusahaan besar dan startup. Di perusahaan besar, job desk Anda lebih terang sesuai divisi dan penempatan. Sementara di perusahaan startup, jumlah pegawai lebih sedikit sehingga karyawan sering diminta untuk melaksanakan banyak sekali tugas, bahkan di luar tanggung jawabnya. Anda harus memertimbangkan lingkungan kerja yang paling sesuai untuk dijalani.
Pikirkan perihal hal yang paling penting untuk Anda dalam bekerja
Kebanyakan pekerja dari generasi milenial ingin fleksibilitas jadwal kerja. Namun, hal yang paling penting untuk mereka yaitu pengukuhan secara profesional. Mereka ingin disertakan dalam diskusi dan dihargai. Hal ini akan sulit didapat di perusahaan besar. Pegawai yang gres masuk perusahaan besar mungkin tidak menerima kawasan di rapat penting, apalagi hingga menentukan strategi. Anda harus menandakan prestasi gemilang atau menunggu hingga beberapa kali promosi dan menerima posisi penting di perusahaan.
Intinya, memililih pekerjaan pertama mesti diubahsuaikan dengan kepribadian Anda. Tapi, pilihan ini mungkin tidak permanen. Jika tidak cocok di pekerjaan pertama, Anda masih punya banyak kesempatan untuk memilih. –Qerja.com
Penulis: Eka Utami
0 Response to "Pekerjaan Pertama: Memulai Dari Startup Atau Menentukan Perusahaan Besar?"
Post a Comment