TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menyatakan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo telah menyerahkan diri. Menurut juru bicara KPK, Febri Diansyah, Syahri tiba ke Gedung Merah Putih, Kuningan pukul 21.30. "Saat ini sedang berada di ruang investigasi KPK," kata Febri lewat keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Juni 2018.
Pada Jumat 8 Juni 2018 dini hari, KPK menetapkan Syahri dan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar sebagai tersangka dalam masalah dugaan suap terkait dengan pengadaan barang dan jasa di Tulungagung dan Blitar, Jawa Timur. Namun KPK belum berhasil menangkap keduanya ketika itu.
Pada Jumat 8 Juni 2018 dini hari, KPK menetapkan Syahri dan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar sebagai tersangka dalam masalah dugaan suap terkait dengan pengadaan barang dan jasa di Tulungagung dan Blitar, Jawa Timur. Namun KPK belum berhasil menangkap keduanya ketika itu.
Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Tulungagung dan Wali Kota Blitar Tersangka
Hingga kemarin, Samanhudi pun menyerahkan diri ke KPK pukul 18.30 dan ia eksklusif diperiksa penyidik secara intensif sampai pukul 1.30 pagi. Kini giliran Syahri yang tiba ke Gedung Merah Putih sesudah ditunggu-tunggu kedatangannya oleh KPK. Calon Bupati petahana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sebelumnya sudah diwanti-wanti partai dan KPK untuk segera menyerah.
ADVERTISEMENT
KPK menduga Samanhudi mendapatkan suap Rp 1,5 miliar dari pihak swasta berjulukan Susilo melalui pihak swasta berjulukan Bambang Purnomo terkait dengan proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar. KPK menduga fee itu bab dari delapan persen yang menjadi jatah untuk wali kota dari total fee sepuluh persen yang disepakati.
Baca juga: Kronologis OTT KPK di Blitar dan Tulungagung
Adapun di Tulungagung, KPK menduga Susilo memperlihatkan suap Rp 1 miliar kepada Syahri melalui pihak swasta Agung Prayitno. KPK menduga santunan itu terkait dengan fee proyek infrastruktur peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung.
Febri menyampaikan KPK menghargai penyerahan diri Syahri. "Penyerahan diri tersebut akan berimplikasi lebih baik bagi tersangkan ataupun proses penanganan masalah itu sendiri," kata dia.
Baca juga: KPK Duga Bupati Tulungagung Terima Suap Rp 2,5 Miliar
Hingga kemarin, Samanhudi pun menyerahkan diri ke KPK pukul 18.30 dan ia eksklusif diperiksa penyidik secara intensif sampai pukul 1.30 pagi. Kini giliran Syahri yang tiba ke Gedung Merah Putih sesudah ditunggu-tunggu kedatangannya oleh KPK. Calon Bupati petahana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sebelumnya sudah diwanti-wanti partai dan KPK untuk segera menyerah.
ADVERTISEMENT
KPK menduga Samanhudi mendapatkan suap Rp 1,5 miliar dari pihak swasta berjulukan Susilo melalui pihak swasta berjulukan Bambang Purnomo terkait dengan proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar. KPK menduga fee itu bab dari delapan persen yang menjadi jatah untuk wali kota dari total fee sepuluh persen yang disepakati.
Baca juga: Kronologis OTT KPK di Blitar dan Tulungagung
Adapun di Tulungagung, KPK menduga Susilo memperlihatkan suap Rp 1 miliar kepada Syahri melalui pihak swasta Agung Prayitno. KPK menduga santunan itu terkait dengan fee proyek infrastruktur peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung.
Febri menyampaikan KPK menghargai penyerahan diri Syahri. "Penyerahan diri tersebut akan berimplikasi lebih baik bagi tersangkan ataupun proses penanganan masalah itu sendiri," kata dia.
Baca juga: KPK Duga Bupati Tulungagung Terima Suap Rp 2,5 Miliar
Related Posts :
Perjuangan Indonesia Jadi Anggota Tak Tetap Dewan Keamanan Pbb
Presiden Putin: Perang Dunia Iii Dapat Akhiri Peradaban Manusia
Mobil Gres Presiden Rusia Bikin Pangeran Arab 'Baper'
Jet Tempur Misterius Bombardir Suriah, Puluhan Tewas
Kelihatannya Sederhana, Tapi 8 Komik Ini Ternyata Dapat Bikin Hati Dan Pikiran Lo Sadar
0 Response to "Bupati Tulungagung Menyerahkan Diri Ke Kpk"
Post a Comment